32 Tahun Dragon Ball Z: Mengupas Tenkaichi Budokai yang Terinspirasi Pulau Bali – Subkultur Media

Pada tanggal 26 April 2021, Dragon Ball Z berusia 32 tahun di televisi. Dragon Ball Z sendiri merupakan anime adaptasi dari manga karya Akira Toriyama yang merupakan salah satu anime terpanjang yang pernah tayang di televisi Jepang. Di Amerika, nama Dragon Ball Z sendiri digunakan untuk memudahkan penggemar muda membedakan Z dengan seri aslinya.

Dragon Ball Z sendiri menceritakan tentang petualangan Goku dan kawan-kawan melindungi Bumi dari serangan penjahat antargalaksi yang berusaha menguasai Bumi, mulai dari android dengan kekuatan luar biasa hingga makhluk ajaib yang hampir tidak bisa dihancurkan. Tak hanya mengikuti petualangan Goku saja, Dragon Ball Z juga masih menceritakan kisah turnamen bela diri terkenal di jagat Dragon Ball, Tenkaichi Budokai, atau yang biasa disebut dengan World Martial Arts Tournament.

Banyak keunikan dalam turnamen Tenkaichi Budokai ini, mulai dari karakter yang ikut serta hingga setting tempat yang terinspirasi dari Pulau Bali. Untuk itu yuk kita bahas lebih dalam lagi mengenai turnamen Tenkaichi Budokai ini!

Tahap turnamen Tenkaichi Budokai
Mengupas Tenkaichi Budokai

Turnamen Seni Bela Diri Dunia atau Tenkaichi Budokai merupakan festival yang sudah lama diadakan di kuil yang juga digunakan sebagai arena turnamen. Turnamen ini diadakan setiap 5 tahun sekali, namun setelah Turnamen Dunia ke-21, jadwal turnamen berubah menjadi 3 tahun sekali. Diikuti oleh petarung terberat dari Bumi dan Tim Naga yang berisikan Goku, Tien Shinhan, Yamcha, Piccolo dan lainnya. Di Dragon Ball Z, Mr. Setan sangat mendominasi turnamen ini karena Goku dan yang lainnya sudah tidak berpartisipasi lagi.

Panitia turnamen berpakaian ala Bali
Unsur Bali di Panggung Tenkaichi Budokai

Jika kalian sadar, ada banyak sekali elemen Island of the Gods yang ada di turnamen Tenkaichi Budokai. Dari arena pertarungan, spanduk bertebaran, penyelenggara turnamen, serta orang Bali asli yang diadaptasi menjadi manga karya Akira Toriyama. Bukan tanpa alasan, sebelum Toriyama membuat manga Dragon Ball, ia dan istrinya pernah berlibur ke Bali ditemani seseorang pemandu wisata, Wayan Budhiyasa yang akhirnya dimasukkan ke dalam manga oleh Toriyama.

Wayan Budhiyasa di Dragon Ball vol. 3
Wayan Budhiyasa

Wayan Budhiyasa adalah seorang pemandu wisata yang ditemui Akira Toriyama saat berlibur di Bali, Indonesia, bersama istrinya. Sebagai rasa terima kasih Toriyama kepada Wayan yang telah membawanya keliling Bali, Toriyama pun membuat karikatur Wayan yang dimasukkan ke dalam manga, dan juga muncul di anime Dragon Ball. Nama Wayan Budhiyasa tertera pada 2 panel manga, pada baju yang dikenakan Wayan dan di bawah stiker tulisan Bali pada koper yang dibawa Master Roshi.

Wayan Budhiyasa dragonball.fandom.com
Bola Naga Vol. 3 Bab 35

Dalam wawancaranya, Toriyama menyebut Wayan Budhiyasa sebagai “Teman dari Bali”, memperkenalkan nama dan juga karakternya di manga yang masih belum diketahui banyak orang. Wayan Budhiyasa kembali hadir di panel komik Dragon Ball Vol. 3 Bab 35 saat Tenkaichi Budokai akan dimulai. Menurut Toriyama, gaya tersebut merupakan gaya yang sering dilihat Toriyama saat Wayan memandu turnya di Bali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *